Dua karakter yang menjadi pusat perhatian adalah Leon yang diperankan oleh Stefan William dan Sandra yang di perankan oleh Shae. Dari sisi persahabatan mereka yang begitu erat, jujur saja saya juga merasakan hal tersebut. Keduanya memerankan karakter ini dengan cukup baik. Film yang cukup ringan mengingat adaptasinya pun berasal dari novel remaja. Kembali lagi ke sisi aktor yang memerankan, setidaknya masuk akal ketika Stefan William dan Shea yang berwajah campuran mempunyai orang tua yang wajahnya masih sebelas dua belas.
Sekarang waktunya kita masuk ke cerita yang di tampilkan. Di bagian awal kekecewaan pertama saya muncul, seharusnya Leon dan Sandra tidak berada di kelas yang sama. Ini masih bisa di maafkan, Untuk mempermudah pengambilan gambar, mungkin.... Masuk ke bagian kedua yang membuat saya kecewa. Sandra tidak sedikit pun mengetahui tentang penyakit yang di derita Leon, padahal seingat saya di novelnya, Sandra sudah mengetahuinya tetapi ia seakan tak peduli di awalnya. Hal ketiga yang membuat saya kecewa, tidak ada nya sekilas penampakkan pun tentang penyakit yang di derita Leon, rasanya mulai melenceng jauh. Ke-empat, ternyata Leon di filmnya di ceritakan sebagai penderita kanker darah alias leukemia. HAH? Pikiran saya langsung menerawang jauh ketika membaca bukunya, penyakit yang di derita Leon seharusnya kelainan jantung sejak kecil. Kenapa dirubah sejauh ini? Menyebalkan.
Di akhir cerita, jujur saja saya mengharapkan ending yang sama dengan bukunya. ketika Sandra datang ke makam Leon. Tapi sudahlah itu nggak akan mungkin, toh Papa Leon yang di gambarkan sebagai dokter saja tidak ada di filmnya. Jadi lah kekecewaan saya makin bertambah.
Sudah lah sepertinya saya terlalu banyak membuat kritik. Bagian yang membuat saya tersenyum karena tidak di hilangkan adalah tragedi sandal ketika ulang tahun Leon. Kejadian di toko CD, yang menampilkan betapa "gila"-nya Sandra. Hal lain yang dapat menolong dari film ini adalah kemampuan aktornya yang memerankan karakter tersebut dengan baik. Jujur saja filmnya memang bagus, tapi jika kembali di kaitkan dengan novelnya ya.... begitu lah.
Wah, reviewnya menarik nih, padat dan jelas. Kakak ngena banget reviewnya, updatenya berkala pula, dedikasi tinggi nih pasti.
ReplyDeletekalau kakak ada waktu, aku bikin proyek webserial
alamat sitenya; www.kludia.com
kontak medsos; @angryludian
aku sih ga berharap dibuatkan review, tapi paling ga, kakak mau nyoba baca webserial tadi, anggap saja kakak menyumbang masukan, kontribusi untuk perkembangan literasi Nusantara.
Terimakasih kakak.